Pages

Info keperawatan : Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF )

DEFINISI
Demam Dengue, adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan tanda-tanda perdarahan. Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut Dengue Shock Syndrome (DSS).

GEJALA
Infeksi oleh virus Dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma virus nonspesifik sampai perdarahan yang fatal.Gejala Demam Dengue tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya
berupa demam disertai dengan ruam-ruam pada kulit. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, biasa dimulai dengan demam ringan atau tinggi (>39 derajat C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai dengan sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam.


Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-bintik perdarahan di tenggorokan dan selaput bening mata. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, perasaan tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan atau nyeri di seluruh perut. Kadang-kadang demam mencapai 40 - 41 derajat C dan terjadi kejang demam pada bayi. DHF adalah komplikasi serius demam dengue yang dapat mengancam jiwa penderitanya, ditandai oleh:
  • Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba
  • Tanda-tanda perdarahan
  • Pembesaran hati
  • Kadang-kadang disertai syok
  • Tanda-tanda perdarahan pada DHF dimulai dari tes Torniquet positif dan bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa terlihat di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah, dan gusi. Juga bisa terjadi perdarahan hidung, gusi dan perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin.
Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokkan menjadi 4 tingkatan :
  • Derajat 1: demam diikuti gejala tidak khas. Satu-satunya tanda perdarah-an adalah tes torniquet positif atau mudah memar.
  • Derajat 2: gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan. Perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
  • Derajat 3: terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi yang cepat dan lemah , hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab dan penderita gelisah.
  • Derajat 4: terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diperiksa.
 Fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam. Setelah demam selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan tanda-tanda gangguan sirkulasi darah. Penderita berkeringat, gelisah, kaki dan tangan dingin dan mengalami perubahan tekanan darah dan denyut nadi.

Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala ini hampir tak terlihat, menandakan kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan plasma hebat, akan terjadi syok, syok berat dan kema-tian bila tidak segera ditangani. Pada penderita dengan DSS, kondisi penderita akan cepat memburuk. Ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg atau terjadi hipotensi. Kulit dingin, lembab dan
penderita mula-mula terlihat mengantuk kemudian gelisah. Bila keadaan ini tidak segera ditangani penderita akan meninggal dalam waktu 12-24 jam. Dengan pemberian cairan pengganti, kondisi penderita akan dengan cepat membaik. Pada syok yang berat sekalipun, penderita akan membaik dalam 2-3 hari. Tanda-tanda adanya perbaikan adalah jumlah urine yang cukup dan kembalinya nafsu makan.

DIAGNOSA
Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri atau parasit. Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa. Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :
  • Penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel/mm3) Peningkatan konsentrasi sel darah (> 20% di atas rata-rata nilai normal).
  • Hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7.
Pengobatan
Untuk mengatasi demam biasanya diberikan parasetamol. Salisilat tidak digunakan karena akan memicu perdarahan dan asidosis. Parasetamol diberikan selama demam masih mencapai 39 derajat C, paling banyak 6 dosis dalm 24 jam.

Kadang-kadang diperlukan obat penenang pada anak-anak yang sangat gelisah. Kegelisahan ini bias terjadi karena dehidrasi atau gangguan fungsi hati. Haus dan dehidrasi merupakan akibat dari demam tinggi, tidak adanya nafsu makan dan muntah. Untuk mengganti cairan yang hilang harus diberikan cairan yang cukup melalui mulut atau melalui vena. Cairan yang diminum sebaiknya mengandung elektrolit seperti oralit. Cairan lain yang biasa digunakan adalah jus buah-buahan.

Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala seperti di bawah ini :
  • Takikardia, denyut jantung meningkat.
  • Kulit pucat dan dingin
  • Denyut nadi melemah
  • Terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur terus menerus.
  • Urine sangat sedikit
  • Peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba
  • Tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg
  • Dengan tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang signifikan, sehingga diperlukan pengganti cairan secara intravena (infus-red). Oksigen juga diperlukan pada penderita yang mengalami syok.
  • Transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda perdarahan yang signifikan.
PENCEGAHAN
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue dengan berbagai serotipe. Satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue adalah dengan memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Aedes aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. Pencegahan dilakukan dengan langkah 3M:
  1. Menguras bak air
  2. Menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk
  3. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air
Di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus
diulang setiap beberapa waktu tertentu. Di tempat yang sudah terjangkit DHF dilakukan penyemprotan insektisida secara fogging. Untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang yang tidur siang sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-obat nyamuk yang dioleskan.

Terapi dengan TOGA
  • Kapsul Buah Makasar 3 x1 kaps/hari
  • Kapsul Mimba 3 x 1 Kaps/hari
  • Kapsul Sambiloto 3 x 1 Kaps/hari
Fungsi ketiga kapsul diatas adalah untuk menekan perkembangan virus
  • Tapak Liman 3 x 1 Kaps/hari
  • Juice Jambu Biji Merah
Fungsi kedua bahan diatas adalah untuk meningkatkan kesehatan dan juga tromboisit darah.

Demam Berdarah Dengue
Tanda-tanda Demam Berdarah Dengue (DBD):
  1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung 2-7 hari.
  2. Manifestasi perdarahan.
  3. Trombositopeni atau jumlah trombosit kurang dari 100.000/μl.
  4. Hemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit lebih dari 20 persen.
  5. Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali).
  6. Renjatan (syok).
  7. Gejala klinik lain, seperti nyeri otot, anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare, konstipasi, dan kejang.
Proses penularan:
  1. Penularan pada umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, namun juga bisa ditularkan oleh Aedes Albopictus, nyamuk yang biasa hidup di kebun.
  2. Dalam tubuh orang yang terinfeksi virus dengue akan terbentuk zat antibodi yang spesifik sesuai dengan jenis dengue yang masuk. Gejala dan tanda yang timbul ditentukan oleh reaksi antibodi dengan antigen yang ada dalam virus dengue yang baru masuk.
  3. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari.
  4. Jika penderita DBD digigit nyamuk penular, virus dalam darah akan ikut terisap ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya.
  5. Kira-kira 7 hari setelah mengisap darah penderita, nyamuk siap menularkan kepada orang lain (masa inkubasi ekstrinsik). Virus akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.
  6. Air liur nyamuk Aedes Aegypti memindahkan virus dengue ke orang lain.
Pertolongan pertama jika dijumpai gejala dan tanda Demam Berdarah Dengue yang tidak
sepesifik:
  1. Berbaring selama demam.
  2. Minum antipiretik (parasetamol) 3 kali 1 tablet untuk dewasa, 10-15 mg/kgBB/kali untuk anak. Asetosal, salisilat, dan ibuproven jangan dipergunakan karena dapat menyebabkan gastritis atau perdarahan.
  3. Kompres hangat.
  4. Minum yang banyak (1-2 liter/hari), semua cairan dperbolehkan kecuali yang berwarna coklat dan merah (susu cokelat, sirup merah).
  5. Bila terjadi kejang, jaga lidah agar tidak tergigit, kosongkan mulut, longgarkan pakaian, dan tidak memberikan apa pun lewat mulut selama kejang.
  6. Jika dalam 2 hari panas tidak turun atau timbul gejala dan tanda lanjut, seperti perdarahan di kulit, muntah-muntah, gelisah, dan mimisan, dianjurkan segera ke dokter atau RS.
Pemberantasan nyamuk penular virus dengue:
  1. Nyamuk dewasa : penyemprotan dengan insektisida (fogging atau pengasapan/pengabutan). Penyemprotan ini dilakukan dua siklus dengan interval satu minggu.
  2. Jentik :
  • Fisik: melakukan kegiatan 3M, yaitu menguras - menutup tempat penampungan air - mengubur/memusnahkan barang bekas.
  • Kimia: menggunakan insektisida pembasmi jentik atau larvasidasi.
  • Biologi: memelihara ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, ikan cupang, ikan gupi, dan lainnya).
Tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak:
  1. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hati, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi, dan ember.
  2. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, dan barang-barang bekas (ban, kaleng, botol plastik).
  3. Tempat penampungan air alamiah, seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, dan tempurung kelapa.
Mengenal nyamuk Aedes Aegypti:
  1. Badannya kecil, berwarna hitam berbintik putih.
  2. Kemampuan terbang nyamuk betina Aedes Aegypti berkisar antara 40 meter hingga 100 meter. Namun secara pasif dapat lebih jauh jika terbawa angin atau kendaraan. Nyamuk tidak dapat berkembang biak di atas ketinggian 1.000 meter karena suhu udara terlalu rendah.
  3. Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk berlangsung selama 10 hari.
  4. Nyamuk yang terinfeksi virus, masih dapat bertahan hidup berkisar 15 sampai 65 hari.