Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gastritis
Askep Gastritis
Pengkajian Keperawatan pada Askep Gastritis
1. Faktor
predisposisi dan presipitasi
Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok,
kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada.
Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol
dan rokok, penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur,
serta gaya hidup seperti kurang istirahat.
2. Test dignostik
·
Endoskopi : akan tampak
erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.
·
Pemeriksaan Hispatologi :
akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa
muskularis.
·
Pemeriksaan radiology.
·
Pemeriksaan laboratorium.
·
Analisa gaster : untuk
mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis
kronik.
·
Kadar serum vitamin B12 :
Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia
megalostatik.
·
Kadar hemagiobi,
hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
·
Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan)
mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
Diagnosa Keperawatan pada Askep Gastritis
1. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat,
muntah.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
3. Gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
4. Keterbatasan
aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5. Kurang pengetahuan
tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi Keperawatan pada Askep Gastritis
Diagnosa Keperawatan 1. : Resti gangguan keseimbangan volume
cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat, muntah.
Tujuan :
Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali
normal, pengisian kapiler berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan
output seimbang.
Intervensi :
Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake
dan out anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml, observasi kulit dan membran
mukosa, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.
Diagnosa Keperawatan 2. : Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat, anorexia.
Tujuan
Gangguan nutrisi teratasi.
Kriteria Hasil :
Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak
mual dan muntah BB dalam batas normal, bising usus normal.
Intervensi :
Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan
perawatan oral secara teratur, anjurkan klien makan sedikit tapi sering,
berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi bising usus, kaji makanan yang
disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin.
Diagnosa Keperawatan 3. : Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
Tujuan :
Nyeri dapat berkurang/hilang.
Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu
tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.
Intervensi :
Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan
lingkungan yang tenang dan nyaman, anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas
dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi untuk
mengurangi nyeri.
Diagnosa Keperawatan 4. : Keterbatasan aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik.
Tujuan :
Keterbatasan aktifitas teratasi.
Kriteria Hasil :
Ku baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam
beraktifitas.
Intervensi :
Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang
tenang dan nyaman, batasi pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji
nyeri tekan pada gaster, berikan obat sesuai dengan indikasi.
Diagnosa Keperawatan 5. : Kurang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan :
Kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan
(penyuluhan) tentang penyakit, beri kesempatan klien atau keluarga untuk
bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan klien.
Evaluasi Keperawatan pada Askep Gastritis
Evaluasi pada klien dengan Gastrtitis, yaitu :
1. Keseimbangan
cairan dan elektrolit teratasi
2. Kebutuhan nutrisi
teratasi
3. Gangguan rasa
nyeri berkurang
4. Klien dapat
melakukan aktifitas
5. Pengetahuan klien
bertambah.
Daftar Pustaka
Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC.
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara,
Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC,
2007